Senin, 24 Juni 2013

Maidany - Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta

Quote:

"para pencinta sejati... adalah ia yang siap untuk komitmen 
memberikan cintanya hanya untuk yang halal bagi dirinya"

JANGAN JATUH CINTA, TAPI BANGUN CINTA - LIRIK MAIDANY


Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa mengagumi
Rasa ingin memilikimu
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...

Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu...
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam 2 x
Pada seseorang...

Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan 2 x
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam 5 x

Bagi yang mau download MP3-nya bisa dklik disini

Rabu, 10 April 2013

SABAR ITU SUSAH, NAMUN IA INDAH...

~ Jadikanlah sabar kita sesabar ulat yang menanti menjadi kepompong, dan kepompong pun harus tabah, bersabar dan mungkin berkorban untuk menjadi seekor kupu-kupu yang Indah...

~ Jadikanlah sabar kita sesabar kaktus berduri yang bertahan di padang pasir yang panas, untuk menanti munculnya kuncup bunga menjadi mekar sebagai penghiburannya...

~ Jadilah kita sabar, sesabar bumi menanti hujan yang turun di curah dari langit, untuk menumbuhkan biji-bijian dalam perutnya yang sabar di semai terbawa angin. Sabar... Bukan berarti lemah, bukan pula ia kalah. Justru ia adalah benteng-benteng­ keselamatkan kita dari keputus-asaan; Bertawakal atas ujian; Kekuatan atas cobaan...

"Maka bersabarlah kamu (Muhammad) dengan sabar yang baik." [QS. Al-Ma'arij: 5]

Selasa, 19 Maret 2013

*Kisah Tangan Kanan


Mengapa dalam agama kita, makan dan minum harus pakai tangan kanan? Karena itu perintah Rasul Allah.


Terserah saya dong, mau makan pakai tangan kiri. Ya, silahkan. Tidak akan ada petir yg menyambar kepala gara2 itu. Tapi, sebelum melakukannya, dengarkan kisah seseorang yang baru saja mengalami musibah.

Kita sebut saja Bambang, baru dua belas tahun. Masih kelas enam SD, tapi anak kecil selalu saja spesial. Sy beberapa hari lalu, bahkan mendengarkan cerita Ashabul Kahfi dari seorang anak berusia 5 tahun--lengkap, sistematis, beserta hikmahnya.



Alkisah, Bambang, jagoan kecil kita ini, naik motor abang ojek, antar jemput, pulang dari sekolahnya. Nahas, motornya ditabrak mobil, lengan kanannya tergencet knalpot, parah, dan tidak ada pilihan selain diamputasi.



Sedih sekali orang tuanya, siapa tidak sedih, anak semanis Bambang, penurut, pintar, harus kehilangan lengan tangan kanannya. Tapi Bambang tidak terlihat sedih, dia lebih banyak berdiam diri, seperti mencemaskan sesuatu.



Apa pasal yg dicemaskannya? "Apakah boleh Bambang nanti makan pakai tangan kiri, Pak, Bu?" Akhirnya Bambang buka mulut, bertanya, suaranya bergetar. Orang tuanya terdiam sejenak, saling bersitatap, lantas buru-buru menggangguk, tentu saja boleh.



"Tapi, tapi apakah Nabi Muhammad tidak akan marah?" Anak kecil itu menyeka air matanya dengan punggung telapak tangan kirinya, terisak.



Dua belas tahun umurnya, lengan tangan kanannya hilang, hanya satu hal yg dia cemaskan. Bukan masa depannya, melainkan, apakah Nabi Muhammad akan marah atau tidak kalau dia terpaksa makan tangan kiri. Itulah kecintaan atas Nabi yg cemerlang.



Hari ini, kita siap sedia mengangkat senjata demi membela Nabi tercinta kita dihina. Tapi apakah sebenarnya kita tidak sedang jadi korban lucu-lucuan orang yg memang membenci kita saja? Apakah mereka justru tdk sedang tertawa terpingkal2, melihat kita beringas, buas sekali membalas--dan dunia melihat itu semua.



Jika kita ingin membela Nabi kita, maka teladanilah beliau. Hanya itu cara terbaik menunjukkannya ke siapapun, termasuk musuh paling membenci. Mulailah dr urusan makan/minum dengan tangan kanan. Seperti Bambang yg sedih sekali tidak bisa melakukannya lagi.

By: Tere Liye